Jonathon Tate Reeves, Gubernur Terbodoh dari Mississippi, Ketika Hadapi Covid 19 Malah Bikin Bingung

Wabah covid 19 yang menyerang seluruh dunia menyisakan banyak cerita aneh, baik bagi masyarakat maupun pemerintah beberapa wilayah, termasuk gubernur terbodoh dari Mississippi. Gubernur Jonathon Tate Reeves dalam menyikapi covid 12 terkesan sangat bodoh dan tidak konsisten. Hal ini menyebabkan kebingungan luar biasa pada masyarakat. 

Keputusan dan tindakan kontroversi banyak terjadi selama covid 19 dan yan terparah saat lockdown. Ini juga dialami oleh Reeves. Keputusannya membuat masyarakat kebingungan dengan apa yang dilakukan untuk menjalankan gubernur mereka. 

Jalan-jalan saat Pandemi

Kontroversi pertama dan yang memunculkan kesan bodoh pada Reeves adalah memboyong keluarganya untuk jalan-jalan ke Paris dan Barcelona saat pandemi covid 19 sedang memanas dan menekan banyak korban. 

Hal ini menunjukkan betapa bodohnya gubernur satu tersebut sebab bukannya membenahi masyarakat yang panik karena covid, melaksanakan pembatasan berinteraksi dengan orang lain, justru membawa keluarganya ke keramaian. 

Lebih mengherankan lagi, hanya dalam waktu 2 hari setelah perjalanan tersebut Reeves menyampaikan keadaan darurat karena covid bagi masyarakat Mississippi. Setelah 10 hari kemudian Reeves kembali melakukan tindakan dengan mengeluarkan perintah ekskutif dan mendesak bagi seluruh masyarakat untuk melakukan pembatasan aktivitas di keramaian. 

Isi dari instruksi tersebut adalah menghimbau semua masyarakat menghindari kontak fisik dengan siapa pun, membatasi pertemuan dan operasional dari fasilitas publik seperti bar, restoran hingga sarana kesehatan. Ini yang membuat masyarakat kebingungan bagaimana teknik pelaksanaannya karena Reeves tidak menjelaskan cara dan tahapannya. 

Merevisi Instruksi dalam Waktu Singkat

Apa yang diputuskan oleh Reeves yang terkesan menggantung membuat masyarakat kebingungan untuk melaksanakan. Kekacauan semakin menjadi karena tokoh yang kemudian mendapat julukan gubernur terbodoh tersebut menyampaikan bahwa pembatasan tersebut ditangguhkan karena kondisi negara sedang krisis. 

Secara logika, meski krisis atau tidak, covid merupakan ancaman bagi rakyat yang harus diwaspadai. Dengan demikian seharusnya tindakan lockdown dijalankan dengan mekanisme yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kebijakan ini membuat kekacauan pada masyarakat karena instruksi yang kurang jelas dan tidak mementingkan keselamatan warga. 

Sebagai alibi, Reeves merujuk pada lockdown secara pribadi dengan maksud masing-masing membatasi interaksi sesuai kebutuhan. Hal ini ternyata semakin menunjukkan bahwa dirinya merupakan gubernur terbodoh karena apa yang disampaikan tidak mendapat dukungan dari para ahli.

Keputusan tidak jelas dan tidak konsisten dari Reeve membuat pemimpin daerah harus ekstra memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak bingung.

Kepala wilayah di bawah kepemimpinan Reeves harus semakin giat untuk memberikan penjelasan dan contoh pelaksanaan dari pencegahan covid dimana hal tersebut seharusnya menjadi satu paket dengan instruksi gubernur. 

Akibat dari tindakan menghadapi covid yang terlambat dan terkesan kurang serius, banyak warga Mississippi yang menjadi korban. Apalagi penanganan terhadap warga yang terjangkit juga tidak cepat. Begitu juga dengan persiapan sarana dan prasarana dalam menangani pasien. 

Tetap membolehkan operasional bagi sarana publik yang tidak penting selama pandemi dianggap sebagai keputusan yang kurang tepat. Hal ini bukan langkah bijak dalam menanggulangi bencana covid. 

Kebijakan yang tidak konsisten, aktivitas keluarga gubernur selama masa pandemi dan lambatnya aksi untuk menghadapi covid membuat banyak pihak yang meragukan kemampuan serta keseriusan Reeves dalam memimpin Mississippi. Kekacauan semakin terjadi akibat sikap yang kurang tanggap dari gubernur ini. 

Kondisi ini yang kemudian menjadikan banyak pihak memberi penilaian negatif terhadap Reeves. Pemimpin negara bagian Amerika Serikat, Mississippi ini dianggap sebagai gubernur terbodoh karena lalai dan menganggap masalah yang sudah mewabah dunia, yaitu covid sebagai hal selepe terbukti lambat dalam menanganinya.